Pengendapan Batuan
Sebelum menjadi batuan sedimen, awalnya
terjadi proses pengendapan yang kemudian akan mengalami suatu proses litifikasi
membentuk batuan beku. Berikut beberapa cara pengendapannya :
1.
Pengendapan
secara mekanik
Batuan sedimen hasil dari pembentukan
secara mekanik dapat dibagi berdasarkan ukuran butir. Batuan ini terbentuk oleh
batuan yang telah ada terlebih dahulu yang mengalami pelapukan, hancur lalu
dibawa oleh air, angin, atau ombak dan diendapkan di tempat lain yang lebih
rendah. Setelah itu mengalami proses diagenesis menjadi batuan yang kompak.
Pengendapan dapat terjadi di mana-mana, baik di daratan (tepi rawa, danau),
pantai, dan di bawah permukaan laut.
2.
Pengendapan
secara kimiawi
Pembentukan
endapan ini karena proses penguapan pada larutan, sehingga menjadi jenuh dan
yang tertinggal hanya kandungan garam. Biasanya endapan ini tersusun dari
kristal-kristal garam, misalnya garam dapur, gips, dan sebagainya. Tidak
ditemukan fosil (bekas hewan atau tumbuhan) karena terbentuk pada air yang
mempunyai konsentrasi tinggi sehingga tidak ada kehidupan.
3.
Pengendapan
secara biologis (organik)
Batuan sedimen
yang terbentuk oleh adanya organisme, baik berupa binatang ataupun tumbuhan.
Umur Batuan
Umur
absolut dinyatakan dalam tahun atau juta tahun, sedang umur relatif adalah
penempatan suatu stratigrafi relatif terhap zaman-zaman geologi yang didasarkan
pada fosil-fosil tertentu tanpa ditentukan batas-batasnya secara geokronologi
yang dinyatakan dalam skala waktu/satuan waktu dalam tahun. Namun sekarang
metode penentuan umur dapat dilakukan berdasarkan radiometrik, dimana
batas-batas zaman/periode geologi sekarang ditentukan secara akurat radimetrik
dan dinyatakan dalam jutaan tahun. Metode-metode penentuan umur geologi yang
sekarang dipakai adalah Metode penentuan secara relatif (dengan
fosil/stratigrafi) dan Metode penentuan secara radiometric
(absolut)
1.
Penentuan umur batuan secara relatif
:
Penentuan
umur relatif batuan pada 2 lapisan yang berbeda dalam 1 penampang dapat
ditentukan dengan melihat lapisan yang terlebih dahulu diendapkan, yang
terendapkan pertama lebih tua umurnya daripada yang terendapkan kemudian.
Proses ini berlangsung terus sampai semua lapisan tersusun dalam suatu skala
umur relatif yang memperlihatkan urutan kejadiannya.
Setiap
lapisan memperlihatkan sejarah geologi dari bumi kita. Proses sedimentasi
misalnya merupakan suatu bagian dari proses pengendapan. Granit ataupun batuan
beku lainnya merupakan gambaran adanya intrusi batuan beku pada kerak bumi.
Batuan beku ekstrusif menunjukkan suatu kejadian vulkanisme. Batuan metamorf
merupakan akibat terjadinya kenaikan suhu dan tekanan di dalam bumi, yang
berasal dari aktivitas tektonik atau instrusi dari gunung berapi. Suatu proses
geologi merupakan suatu kejadian alam yang didalamnya termasuk pengendapan
deformasi dan instrusi. Umur relatif dari berbagai macam lapisan dapat
dipecahkan dengan tiga konsep yang mendasar :
a.
Prinsip superposisi
Dalam keadaan normal (belum
mengalami gangguan), dalam suatu urutan batuan yang diendapkan maka lapisan
yang berada paling bawah umurnya paling tua.
b.
Hukum cross cutting relation
(memotong/diterobos)
Batuan yang memotong batuan yang
lain berarti lebih muda. Misal antara batuan beku dengan batuan endapan atau
antar batuan Beku. Lapisan batuan endapan A dipotong (diterobos) oleh batuan
beku B dan batuan beku B diterobos oleh batuan beku C, sehingga urutannya A, B,
C.
c.
Cara dengan hasil fosil
Cara ini biasanya pada batuan
endapan. Fosil adalah sisa – sisa binatang atau tumbuhan purba yang sudah
membatu. Dasar pemikirannya: evolusi. Pada endapan yang terletak dibawah
mempunyai fosil yang berbeda dengan endapan yang terletak di atas. Dari fosil –
fosil ersebut dapat diketahui evolusi dari binatang maupun tumbuhan. Banyak
binatang/tumbuhan yang baru muncul. Dengan mengetahui evolusi binatang /
tumbuhan tersebut dapat diketahui endapan yang tua dan yang lebih muda. Tetapi
umur yang didapat hanyalah umur kisaran (nisbi).
2. Metode penentuan secara
radiometric (absolut)
Percobaan – percobaan untuk menentukan umur batuan batuan
secara absolut :
a.
Herodotus ( 450 SM )
Herodotus (450 th sebelum Masehi)
menulis bahwa patung Rameles II di Memphis (lembah Sungai Nil) Umurnya lebih
dari 3000 Tahun. Patung tersebut sekarang tertimbun ± 10 cm diperlukan satu
abad.
Proses pengendapan = kecepatan
pengendapan. Tetapi akan sulit dan tidak tepat kalau hal tersebut dipergunakan
untuk menentukan menentukan umur karena faktor – faktor kecepatan pengendapan
disetiap tempat tidak sama, demikian pula faktor waktu terjadinya sekarang dan
dahulu tidak sama.
b.
Menghitung kadar garam
Dianggap bahwa semua garam yang ada
dilautan berasal dari daratan yang diangkut melalui sungai - sungai ke laut.
Hal ini juga kurang cocok disebabkan karena :
- Pengangkutan selama waktu geologi telah mengalami berbagai
perubahan yang besar.
- Sebagai NaCl telah terikat dalam endapan – endapan yang
terbentuk.
c.
Menghitung proses erosi
Misalnya yang dilakukan di air
terjun Niagara, dimana setiap tahun batuannya terkikis oleh air sehinga letak
air terjun makin ke arah hulu. Hal ini juga tidak dapat diberlakukan secara
umum karena tidak selalu sama pengikisan batuan tersebut pada waktu yang sama.
Juga batuan yang beraneka, besar penggikisan tidak sama. Batuan keras mestinya
lebih tahan dibandingkan dengan batuan yang lunak.
d.
Cara radioaktif.
Asas keradioaktifan, bahwa beberapa
unsur tertentu mengalami pemisahan sehingga yang mempunyai berat atom tinggi
berubah ke yang mempunyai berat atom kecil dan akhirnya menjadi unsur yang
mantap (misalnya timbal). Waktu yang diperlukan dari unsur – unsur radioaktif
dapat diketahui sehingga dapat menghitung berdasarkan unsur yang sekarang ada
dapat menentukan kapan terbentuknya (menentukan waktu umur mutlak).
Penentuan umur dengan radiometri
memberikan keuntungan kita dapat menafsirkan umur suatu contoh batuan.
Radiometri memberikan keterangan dalam jutaan tahun. Penentuan umur dengan cara
radiometri adalah mengamati peluruhan atom-atom yang ada pada suatu batuan.
Contohnya isotop dengan nomor atom yang lebih besar, seperti mineral-mineral
yang ada pada batuan beku. Suatu atom lama-kelamaan akan mempengaruhi peluruhan
atau pengurangan, tapi peluruhan radioaktif adalah reaksi dimana jumlah atom
yang terurai dalam suatu waktu t adalah setara atau proporsional dengan jumlah
yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan.
Pada saat atom mengalami peluruhan
waktunya tidak dapat diperkirakan tapi pada nomor atom yang lebih besar hal itu
mungkin dilakukan dengan perbandingan waktu peluruhan yang dibutuhkan.
Radioaktifitas proses statistik yang mengikuti hukum probabilitas, mirip dengan
melempar uang logam. Suatu isotop mempunyai sifat yang khas yaitu waktu paruh,
ia akan memberikan gambaran statistik dari waktu yang diperlukan untuk peluruhannya.
Waktu paruh didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk terurainya
setengah dari atom yang semula ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan
umur batuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar